Kamis, 08 Maret 2012

FLU BURUNG / H5N1

Ketika wabah flu burung merebak, kepanikan massal terjadi. Tingkat pengetahuan massa yang rendah terhadap jenis flu ini membuat banyak orang bereaksi ekstrim. Tanpa pikir panjang, ratusan ribu unggas dimusnahkan, tanpa peduli benar atau tidaknya langkah itu. Ada baiknya kita mengenal beragam sub tipe dari flu burung ini. Ada banyak sub tipe dari flu ini namun hanya beberapa yang bersifat sangat patogenic terhadap manusia.
Ada banyak sub tipe dari virus flu ini.


  1. Tipe H1N1. Sub tipe ini lebih banyak ditemukan di babi sebagai vektor utamanya. Di kemudian hari, virus tipe ini lebih dikenal sebagai penyebab flu babi. Berbeda dengan penyebab flu unggas, sub tipe ini justru lebih efektif ditularkan lewat manusia. Dalam setiap bersin pasien flu babi, setidaknya terkandung 100.000 virus H1N1. Untungnya, daya bunuh H1N1 hanya seperduabelas dari flu burung. Flu babi hanya memiliki kemungkinan fatal sebesar 6 persen, jauh di bawah angka 80 persen mili flu unggas.
  2. H1N2 adalah sub tipe berikutnya. Sub tipe ini merupakan subtipe dari virus influenza A yang juga disebut virus flu burung. Oleh para ahli, virus ini dinyatakan sebagai virus pandemik pada manusia dan hewan, khususnya babi.
  3. H2N2 adalah sub tipe yang lainnya. Virus H2N2 ini sudah termutasi menjadi banyak sekali variasi virus flu ini. Salah satu bentuk mutasi dari H2N2 adalah H3N2 dan banyak lagi subtipe virus flu lainnya yang sering ditemukan pada unggas. Virus model ini dicurigai sebagai penyebab pandemik pada manusia di tahun 1889.
  4. Sub tipe berikutnya adalah H2N3. Berdasarkan struktur penyusunnya, H2N3 terdiri atas proteins sebagai “casing”nya, hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N). Pada umumnya, virus ini dapat menginfeksi manusia dan unggas.
  5. Sub tipe berikutnya adalah sub tipe virus Avian Influenza yang paling berbahaya. Dikenal sebagai penyebab utama flu unggas. H5N1 adalah virus yang sangat berbahaya. Berdasarkan penelitian para ahli, pasien yang terjangkiti virus H5N1 hanya memiliki kemungkinan sembuh kurang dari 20 persen. Meskipun hanya ditularkan lewat unggas, H5N1 merupakan pembunuh yang efektif. Daya bunuhnya 12 kali lebih dahsyat dibanding sub tipe virus avian influenza yang lain. Virus ini merupakan jenis virus yang bersifat epizootik atau bersifat epidemik untuk golongan di luar manusia dan juga bersifat panzootik yang mampu mempengaruhi beragam spesies hewan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa virus ini sudah “sukses” membunuh setidaknya 10 juta unggas di seluruh dunia serta menginfeksi ratusan juta lainnya. Pada bulan Desember tahun 2009, badan kesehatan dunia, WHO mengumumkan bahwa setidaknya terjadi 447 kasus flu yang terjadi pada manusia dan tingkat kematian pada periode ini sangat tinggi, lebih dari 50 persen dengan angka kematian mencapai 267 orang.
  6. Sub tipe lain yang dianggap patogenik untuk manusia adalah H7N3, H7N7 dan H9N2. Ketiga jenis ini dianggap sebagai virus avian influenza yang memiliki daya rusak tingga hingga dapat membunuh pengidapnya. Menurut update terbaru dari FAO, virus-virus ini secara perlahan tapi pasti memperkuat kemampuan merusak mereka. Untuk virus H7N7 sendiri bisa menginfeksi manusia, burung, babi, anjing laut serta kuda. Pada uji laboratorium, virus ini bisa mengifeksi tikus yang digunakan dalan percobaan. Virus H9N2 merupakan jenis virus yang menginfeksi bebek. Pada perkembangannya, virus ini juga menginfeksi manusia. Pada Desember 2009, ditemukan kasus anak-anak terinfeksi H9N2 di Hongkong.

CARA PENULARAN
 

Flu burung terdengar sangat mengerikan, mengingat banyak korban jiwa yang sudah jatuh karenanya. Mengetahui tentang mekanisme penularan sebuah penyakit akan membuat kita jauh lebih waspada akan penyakit tersebut. Dengan mengetahui secara detail tentang penularan penyakit flu burung, kita akan bisa mengetahui cara-cara untuk menghindarinya dengan tepat, tanpa membuat aksi yang berlebihan. Berikut ini cara-cara penularan flu yang disebabkan oleh virus H5N1 ini.

  1. Secara garis besar, kita pasti mengetahui bahwa kontak langsung dengan sumber penyakit akan membuat kita terjangkit. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit flu burung. Berdasarkan pendapat para ahli, disimpulkan bahwa vektor utama penyakit ini adalah unggas. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit, atau produk dari unggas sakit tersebut akan membuat Anda tertular. Pencegahan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dengan membakar bangkai hewan tersebut. Akan tetapi, metode pembakaran yang digunakan harus tepat guna mencegah asap dan material lain tersebar ke tempat lain. Material-material tersebut masih memiliki potensi menularkan virus H5N1. Cara yang dianggap lebih efektif adalah dengan mengubur bangkai ternak tersebut dalam-dalam.
  2. Media lain untuk menularkan penyakit flu burung ini adalah lingkungan sekitar. Jika Anda tinggal di sekitar kandang ternak unggas, atau memiliki burung peliharaan yang tiba-tiba mati, waspadalah. Udara sekitar kandang sangat mengandung berbagai material yang ada dalam kotoran ternak. Jika unggas terjangkit virus H5N1, bisa dipastikan bahwa udara sekitar sudah mengandung virus flu burung tersebut. Udara dan peralatan yang tercemar kotoran ternak unggas akan menjadi media perantara penularan virus H5N1 yang sangat baik.
  3. Penularan flu burung juga dapat terjadi dengan perantara manusia. Akan tetapi, disinyalir penularan lewat manusia merupakan media yang sangat tidak efektif. Kasus penularan lewat manusia sangat jarang terjadi. Virus H5N1 berbeda karakter dengan virus H1N1 penyebab flu babi yang sangat efektif ditularkan lewat manusia. Meski begitu, tetaplah waspada jika Anda berada didekat pasien flu burung.
  4. Cara lain penularan flu burung adalah melewati produk dari ternak unggas. Sebagian orang memilih mengkonsumsi produk unggas mentah atau tidak dimasak sempurna. Fillet ayam, telur mentah dan beragam produk mentah unggas dapat menjadi media menularkan virus H5N1 pada pengkonsumsinya. Virus flu burung ini akan mati apabila produk unggas tersebut dimasak secara sempurna (benar-benar matang).Mengkonsumsi daging setengah matang dan telur setengah matang masih berpeluang terjangkit virus flu burung ini jika unggas yang dipotong sudah terjangkiti oleh virus ini. Untuk itu, jika Anda akan mengkonsumsi unggas yang berasal dari daerah yang dicurigai terjangkiti virus H5N1, pastikan daging atau telur unggas tersebut dimasak hingga benar-benar matang hingga aman untuk dikonsumsi.

PENGOBATAN

Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI.
Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2, pertama adalah obat seperti amantadine dan rimantadine yaitu ion channel (M2) blocker, yang menghalagi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A dan bukan jenis B sehingga aliran ion hydrogen dapat diblok dan virus tidak dapat berkembang biak.
Sayang sekali bahwa jenis obat yang pertama ini dapat memicu tingkat resistensi virus terhadap zat obat, sehingga di hari ke 5 hingga ke 7 setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotik, meskipun dengan pemberian resep dokter, karena dikhawatirkan kesalahan pemberian obat dapat menimbulkan munculnya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal terhadap obat ini.
Jenis obat yang kedua adalah Neurimidase (NA) inhibitor, jenis seperti Zanamivir dan Oseltamivir, dengan protein NA-nya yang berfungsi melepaskan virus yang bereplikasi di dalam sel, sehingga virus tidak dapat keluar dari dalam sel. Virus ini nantinya akan menempel di permukaan sel saja dan tidak akan pindah ke sel yang lain. Jenis obat yang kedua ini tidak menimbulkan resisten pada tubuh virus seperti jenis pada ion channel blocker.
Hingga sekarang peneliti telah berusaha keras untuk menciptakan jenis vaksin yang dapat mengantisipasi pandemik virus H5N1, namun karena virus ini selalu bermutasi maka dirasa penciptaan vaksin yang efektif tidak dapat cukup kuat melawan jenis virus H5N1 yang sekarang walaupun dirasa dapat efektif untuk mengantisipasi jenis baru yang akan muncul.
Walaupun penelitian vaksin jenis baru sedang digalakkan, WHO mengatakan bahwa percobaan klinis virus jenis pertama haruslah tetap dilakukan sebagai langkah yang esensial untuk mengatasi pandemik yang mungkin akan terjadi.
Walaupun begitu, alangkah lebih baik jika masyarakat melakukan pencegahan dan melakukan beberapa tindakan yang benar untuk mengantisipasi serangan flu burung. Tak perlu panik dan berlebih, hanya perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut :
  1. Gunakan pelindung (Masker, kacamata renang, sarung tangan) setiap berhubungan dnegan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas
  2. Setiap hal yang berasal dari saluran cerna unggas seperti sekresi harus ditanam/dibakar supaya tidak menular kepada lingkungan sekitar
  3. Cuci alat yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan
  4. Kandang dan Sekresi unggas tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
  5. Memasak daging ayam dengan benar pada suhu 80 derajat dalam 1 menit dan membersihkan telur ayam serta dipanaskan pada suhu 64 derajat selama 5 menit.
  6. Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
Yang paling penting adalah :
  1. Menjauhkan unggas dari pemukiman manusia untuk mengurangi kontak penyebaran virus
  2. Segera memusnahkan unggas yang mati mendadak dan unggas yang jatuh sakit utnuk memutus rantai penularan flu burung, dan jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.
  3. Laporkan kejadian flu burung ke Pos Komando Pengendalian Flu Burung di nomor 021-4257125 atau dinas peternakan-perikanan dan dinas kesehatan daerah tempat tinggal anda.

 SUMBER : 
- www.fluburung.org
- www.youtube.com

Senin, 20 Februari 2012

CA SERVIX / KANKER LEHER RAHIM

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.



INFEKSI

Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.[1]

GEJALA

Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut sering memberikan gejala : perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah).[4]



FAAKTOR RESIKO

Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

Faktor Kebersihan

Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

Faktor Pilihan

Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.


Jenis Pencegahan

Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.[4]
Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.[4]
Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal.[4]


Daftar pustaka

Canavan TP, Doshi NR. Cervical cancer. Am Fam Physician 2000;61:1369-76. Fulltext. PMID 10735343.
Castellsagué X, Bosch FX, Munoz N, Meijer CJ, Shah KV, de Sanjose S, Eluf-Neto J, Ngelangel CA, Chichareon S, Smith JS, Herrero R, Moreno V, Franceschi S; International Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group. Male circumcision, penile human Papillomavirus infection, and cervical cancer in female partners. N Engl J Med 2002;346:1105-12. Fulltext. PMID 11948269.
Heins HC, Dennis EJ, Pratt-Thomas HR. The possible role of smegma in carcinoma of the cervix. Am J Obstet Gynec 1958:76;726-735. PMID 13583012.
Harper DM, Franco EL, Wheeler C, Ferris DG, Jenkins D, Schuind A, Zahaf T, Innis B, Naud P, De Carvalho NS, Roteli-Martins CM, Teixeira J, Blatter MM, Korn AP, Quint W, Dubin G; GlaxoSmithKline HPV Vaccine Study Group. Efficacy of a bivalent L1 virus-like particle vaccine in prevention of infection with human papillomavirus types 16 and 18 in young women: a randomised controlled trial. Lancet 2004;364(9447):1757-65. PMID 15541448.
Menczer J. The low incidence of cervical cancer in Jewish women: has the puzzle finally been solved? Isr Med Assoc J 2003;5:120-3. PDF. PMID 12674663.
Lehtinen M, Dillner J. Preventive human papillomavirus vaccination. Sex Transm Infect 2002;78:4-6. Fulltext. PMID 11872848.
Peto J, Gilham C, Fletcher O, Matthews FE. The cervical cancer epidemic that screening has prevented in the UK. Lancet 2004;364:249-56. PMID 15262102.
Snijders PJ, Steenbergen RD, Heideman DA, Meijer CJ. HPV-mediated cervical carcinogenesis: concepts and clinical implications J Pathol. 2006;208:152-64. PMID 16362994.
Walboomers JM, Jacobs MV, Manos MM, Bosch FX, Kummer JA, Shah KV, Snijders PJ, Peto J, Meijer CJ, Munoz N. Human papillomavirus is a necessary cause of invasive cervical cancer worldwide. J Pathol 1999;189:12-9. PMID 10451482.
International Angency for Research on Cancer, Lyons, France [1] The 7 most common types of HPV virus.





Perawatan Kanker Leher Rahim (Cervical Cancer)
Peningkatan

Jika biopsi menunjukan bahwa anda mempunyai kanker, dokter anda akan melakukan pemeriksaan pelvic yang seksama dan mungkin mengangkat jaringan tambahan untuk mempelajari luasnya (tingkat) penyakit anda. Tingkat memberitahukan apakah tumor telah menyerang jaringan-jaringan yang berdekatan, apakah kanker telah menyebar dan, jika ya, ke bagian-bagian tubuh yang mana.

Ini adalah tingkat-tingkat dari kanker leher rahim:
Tingkat 0: Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang melapisi leher rahim. Tingkat 0 juga disebut carcinoma in situ.
Tingkat I: Kanker telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas dari sel-sel. Itu ditemukan hanya di leher rahim.
Tingkat II: Kanker meluas melewati leher rahim kedalam jaringan-jaringan berdekatan. Ia meluas ke bagian atas dari vagina. Kanker tidak menyerang ke bagian ketiga yang lebih rendah dari vagina atau dinding pelvic (lapisan dari bagian tubuh antara pinggul).
Tingkat III: Kanker meluas ke bagian bawah dari vagina. Ia juga mungkin telah menyebar ke dinding pelvic dan simpul-simpul getah bening yang berdekatan.
Tingkat IV: Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian-bagian lain tubuh.
Terjadinya kembali kanker: Kanker telah dirawat, namun telah kembali setelah periode waktu yang selama waktu ini tidak dapat terdeteksi. Kanker mungkin timbul kembali pada leher rahim atau pada bagian-bagian lain tubuh.

Untuk mempelajari luasnya penyakit dan menyarankan jalan perawatan, dokter mungkin meminta beberapa dari tes-tes berikut:
X-rays dada: X-rays seringkali dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
CT scan: Mesin x-ray yang dihubungkan ke sebuah komputer mengambil rentetan dari gambar-gambar yang mendetil (terperinci) dari organ-organ anda. Anda munkin menerima materi kontras melalui suntikan dilengan atau tangan anda, melalui mulut, atau dengan enema. Beberapa orang alergi terhadap materi-materi kontras yang mengandung iodine. Beritahu dokter atau suster jika anda mempunayi alergi. Materi kontras membuat area-area abnormal lebih mudah untuk dilihat. Tumor di hati, paru-paru, atau dimana saja didalam tubuh dapt terlihat pada CT scan.
MRI: Magnet yang kuat yang dihubungkan ke sebuah komputer digunakan untuk membuat gambar-gambar yang mendetil dari pelvis dan perut anda. Dokter dapat melihat gambar-gambar ini pada sebuah monitor dan dapat mencetak mereka pada film. MRI dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar. Kadangkala materi kontras membuat area-area abnormal timbul lebih jelas pada gambar.
Ultrasound: Alat ultrasound diletakkan pada perut atau dimasukkan kedalam vagina. Alat mengirim gelombang-gelombang suara yang tidak dapat didengar manusia. Gelombang-gelombang memantul pada leher rahim dan jaringan-jaringan berdekatan, dan sebuah komputer menggunakan gema-gema (echoes) menciptakan gambar. Tumor-tumor dapat menghasilkan gema-gema yang berbeda dari gema-gema yang dibuat oleh jaringan-jaringan yang sehat. Gambar dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar.
Perawatan

Banyak wamita-wanita dengan kanker leher rahim ingin mengambil bagian yang aktif dalam membuat keputusan-keputusan tentang perawatan medik mereka. Adalah alami berkeinginan untuk belajar semua yang anda bisa tentang penyakit anda dan pilihan-pilihan perawatan anda. Bagaimanapun, shock dan stres setelah diagnosis dapat membuatnya menjadi susah untuk memikirkan segalanya yang anda ingin tanyakan pada dokter. Adalah seringkali bermanfaat untuk membuat daftar pertanyaan-pertanyaan sebelum janji temu.

Untuk membantu mengingat apa yang dikatakan dokter, anda mungkin membuat catatan atau bertanya apakah anda dapat menggunakan suatu alat perekam (tape recorder). Anda juga mungkin ingin mempunyai seorang anggota keluarga atau teman dengan anda ketika anda berbicara dengan dokter — mengambil bagian dalam diskusi, membuat catatan-catatan, atau hanya mendengarkan.

Anda tidak perlu bertanya semua pertanyaan-pertanyaan anda seketika. Anda akan mempunyai kesempatan-kesempatan lain meminta dokter anda untuk menjelaskan hal-hal yang tidak jelas dan untuk bertanya lebih banyak informasi-informasi.

Dokter anda mungkin merujuk anda pada seorang spesialis, atau anda dapat bertanya referensi. Ahli-ahli kandungan (Gynecologists), ahli-ahli kanker kandungan (gynecologic oncologists), ahli-ahli pengobatan kanker (medical oncologists), dan ahli-ahli radiasi kanker (radiation oncologists) adalah spesialis-spesialis yang merawat kanker leher rahim.
Mendapatkan suatu pendapat/pikiran kedua

Sebelum memulai perawatan, anda mungkin ingin pendapat (opini) kedua tentang diagnosis dan rencana perawatan. Banyak perusahaan-perusahaan asuransi menempuh pendapat kedua jika anda atau dokter anda memintanya. Itu dapat memakan beberapa waktu dan usaha untuk mengumpulkan catatan mengenai kesehatan (medical records) dan mengatur untuk menemui dokter lain. Biasanya itu bukanlah persoalan yang memakan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan pendapat kedua. Pada kebanyakan kasus-kasus, penundaan dalam memulai perawatan tidak akan membuat perawatan berkurang efektif. Untuk memastikannya, anda harus diskusi penundaan ini dengan dokter anda. Beberapa wanita-wanita dengan kanker leher rahim memerlukan perawatan yang segera.

Ada sejumlah cara-cara untuk menemukan dokter untuk pendapat kedua:
Dokter anda mugkin merujuk anda pada satu atau lebih spesialis-spesialis. Pada pusat-pusat kanker, beberapa spesialis-spesialis seringkali bekerja sama sebagai suatu regu (team).
NCI's Cancer Information Service, at 1-800-4-CANCER, dapat memberitahu anda tentang pusat-pusat perawatan yang berdekatan.
The American Board of Medical Specialties (ABMS) mempunyai dafter dari dokter-dokter yang telah mendapatkan latihan dan telah lulus ujian dalam spesialisasinya. Anda dapat mencari dokter-dokter ini pada http://www.abms.org. (Click on "Who's Certified.")
Persiapan untuk perawatan

Pilihan perawatan tergantung terutama dari ukuran tumor dan apakah kanker telah menyebar. Jika seorang wanita berada pada umur-umur mengandung anak, pilihan perawatan mungkin juga tergantung pada apakah ia ingin hamil suatu ketika.

Dokter anda dapat menguraikan pilihan-pilhan perawatan anda dan hasil-hasil yang diharapkan dari setiap pilihan. Anda dan dokter anda dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana perawatan yang memenuhi keperluan-keperluan medik anda dan nilai-nilai pribadi anda.
Metode-metode perawatan

Wanita-wanita dengan kanker leher rahim dapat dirawat dengan operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi radiasi dan kemoterapi, atau kombinasi dari metode ketiga-tiganya.

Pada tingakat manapun dari penyakit, wanita-wanita dengan kanker leher rahim dapat mempunyai perawatan untuk mengontrol nyeri dan gejala-gejala lainnya, untuk menghilangkan efek-efek sampingan terapi, dan untuk meringankan persoalan-persoalan emosi dan praktis. Perawatan semacam ini disebut perawatan yang menunjang (supportive care), pengendalian gejala (symptom management), atau perawatan yang meredakan (palliative care).

Anda mungkin ingin bicara pada dokter anda tentang ambil bagian dalam percobaan klinik, studi penelitian dari metode-metode perawatan yang baru.
Operasi

Operasi merawat kanker pada leher rahim dan area yang berdekatan dengan tumor.

Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker leher rahim awal mempunyai operasi untuk mengangkat leher rahim (cervix) dan kandungan (uterus) yaitu total hysterectomy. Bagaimanapun, untuk setiap kanker leher rahim dini (tingkat 0), hysterectomy mungkin tidak diperlukan. Cara-cara lain untuk mengangkat jaringan yang bersifat kanker termasuk conization, cryosurgery, operasi laser, atau LEEP.

Beberapa wanita-wanita memerlukan hysterectomy yang radikal. Hysterectomy yang radikal adalah operasi pengangkatan kandungan (uterus), leher rahim (cervix), dan bagian dari vagina.

Dengan salah satu dari hysterectomy total atau radikal, ahli bedah mungkin mengangkat kedua tabung-tabung fallopian dan indung-indung telur (ovaries). Prosedur ini adalah salpingo-oophorectomy.

Ahli bedah mungkin juga mengangkat simpul-simpul getah bening dekat tumor untuk melihat apakah mereka mengandung kanker. Jika sel-sel kanker telah mencapai simpul-simpul getah bening, itu berarti penyakit telah menyebar pada bagian-bagian lain tubuh.
Terapi Radiasi

Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-sinar yang tinggi energinya untuk membunuh sel-sel kanker. Ia mempengaruhi sel-sel hanya di area-area yang dirawat.

Wanita-wanita mendapat hanya terapi radiasi, dengan kemoterapi, atau dengan kemoterapi dan operasi. Dokter mungkin menyarankan terapi radiasi sebagai ganti dari operasi untuk jumlah yang kecil dari wanita-wanita yang tidak bisa mendapat operasi karean sebab-sebab medis. Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker yang meluas melalui leher rahim mendapat terapi radiasi dan kemoterapi. Untuk kanker yang telah menyebar pada organ-organ yang jauh, hanya terapi radiasi sendiri mungkin digunakan.

Dokter-dokter menggunakan dua tipe dari terapi radiasi untuk merawat kanker leher rahim. Beberapa wanita-wanita menerima kedua-dua tipe:
External radiation: Radiasi datang dari sebuah mesin besar diluar tubuh. Wanita biasanya mendapat perawatan sebagai seorang pasien luar dalam sebuah rumah sakit atau klinik. Ia menerima external radiation 5 hari setiap minggu untuk beberapa minggu.
Internal radiation (intracavitary radiation): Tabung-tabung tipis (juga disebut implants) mengandung unsur radioaktif ditinggalkan di vagina untuk beberapa jam atau sampai 3 hari. Wanita itu dapat tinggal di rumah sakit selama waktu itu. Untuk melindungi yang lain-lainnya dari radiasi, wanita itu tidak boleh menerima tamu-tamu atau dapat menerima tamu-tamu hanya untuk periode waktu yang singkat ketika tabung-tabungnya berada ditempat. Sekali tabung-tabungnya diangkat, tidak ada radioaktif yang tertinggal didalam tubuhnya. Internal radiation dapat diulang dua kali atau lebih melalui beberapa minggu.
Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obat anti kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Ia disebut terapi sistemik (systemic therapy) kerena obat-obat masuk kedalam aliran darah dan dapat mempengaruhi sel-sel diseluruh tubuh. Untuk perawatan kanker leher rahim, kemoterapi biasanya digabungkan dengan terapi radiasi. Untuk kanker yang telah menyebar pada organ-organ yang jauh, hanya kemoterapi sendiri mungkin digunakan.

Obat-obat anti kanker untuk kanker leher rahim biasanya diberikan melalui pembuluh darah. Wanita-wanita biasanya menerima perawatan pada bagian pasien luar dari rumah sakit, di ruang praktek dokter, atau dirumah. Jarang seorang wanita tinggal dirumah sakit selama perawatan.