Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.
INFEKSI
Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.[1]
GEJALA
Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut sering memberikan gejala : perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah).[4]
FAAKTOR RESIKO
Faktor Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.
Faktor Kebersihan
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
Faktor Pilihan
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.
Jenis Pencegahan
Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.[4]
Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.[4]
Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal.[4]
Daftar pustaka
Canavan TP, Doshi NR. Cervical cancer. Am Fam Physician 2000;61:1369-76. Fulltext. PMID 10735343.
Castellsagué X, Bosch FX, Munoz N, Meijer CJ, Shah KV, de Sanjose S, Eluf-Neto J, Ngelangel CA, Chichareon S, Smith JS, Herrero R, Moreno V, Franceschi S; International Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group. Male circumcision, penile human Papillomavirus infection, and cervical cancer in female partners. N Engl J Med 2002;346:1105-12. Fulltext. PMID 11948269.
Heins HC, Dennis EJ, Pratt-Thomas HR. The possible role of smegma in carcinoma of the cervix. Am J Obstet Gynec 1958:76;726-735. PMID 13583012.
Harper DM, Franco EL, Wheeler C, Ferris DG, Jenkins D, Schuind A, Zahaf T, Innis B, Naud P, De Carvalho NS, Roteli-Martins CM, Teixeira J, Blatter MM, Korn AP, Quint W, Dubin G; GlaxoSmithKline HPV Vaccine Study Group. Efficacy of a bivalent L1 virus-like particle vaccine in prevention of infection with human papillomavirus types 16 and 18 in young women: a randomised controlled trial. Lancet 2004;364(9447):1757-65. PMID 15541448.
Menczer J. The low incidence of cervical cancer in Jewish women: has the puzzle finally been solved? Isr Med Assoc J 2003;5:120-3. PDF. PMID 12674663.
Lehtinen M, Dillner J. Preventive human papillomavirus vaccination. Sex Transm Infect 2002;78:4-6. Fulltext. PMID 11872848.
Peto J, Gilham C, Fletcher O, Matthews FE. The cervical cancer epidemic that screening has prevented in the UK. Lancet 2004;364:249-56. PMID 15262102.
Snijders PJ, Steenbergen RD, Heideman DA, Meijer CJ. HPV-mediated cervical carcinogenesis: concepts and clinical implications J Pathol. 2006;208:152-64. PMID 16362994.
Walboomers JM, Jacobs MV, Manos MM, Bosch FX, Kummer JA, Shah KV, Snijders PJ, Peto J, Meijer CJ, Munoz N. Human papillomavirus is a necessary cause of invasive cervical cancer worldwide. J Pathol 1999;189:12-9. PMID 10451482.
International Angency for Research on Cancer, Lyons, France [1] The 7 most common types of HPV virus.
Castellsagué X, Bosch FX, Munoz N, Meijer CJ, Shah KV, de Sanjose S, Eluf-Neto J, Ngelangel CA, Chichareon S, Smith JS, Herrero R, Moreno V, Franceschi S; International Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group. Male circumcision, penile human Papillomavirus infection, and cervical cancer in female partners. N Engl J Med 2002;346:1105-12. Fulltext. PMID 11948269.
Heins HC, Dennis EJ, Pratt-Thomas HR. The possible role of smegma in carcinoma of the cervix. Am J Obstet Gynec 1958:76;726-735. PMID 13583012.
Harper DM, Franco EL, Wheeler C, Ferris DG, Jenkins D, Schuind A, Zahaf T, Innis B, Naud P, De Carvalho NS, Roteli-Martins CM, Teixeira J, Blatter MM, Korn AP, Quint W, Dubin G; GlaxoSmithKline HPV Vaccine Study Group. Efficacy of a bivalent L1 virus-like particle vaccine in prevention of infection with human papillomavirus types 16 and 18 in young women: a randomised controlled trial. Lancet 2004;364(9447):1757-65. PMID 15541448.
Menczer J. The low incidence of cervical cancer in Jewish women: has the puzzle finally been solved? Isr Med Assoc J 2003;5:120-3. PDF. PMID 12674663.
Lehtinen M, Dillner J. Preventive human papillomavirus vaccination. Sex Transm Infect 2002;78:4-6. Fulltext. PMID 11872848.
Peto J, Gilham C, Fletcher O, Matthews FE. The cervical cancer epidemic that screening has prevented in the UK. Lancet 2004;364:249-56. PMID 15262102.
Snijders PJ, Steenbergen RD, Heideman DA, Meijer CJ. HPV-mediated cervical carcinogenesis: concepts and clinical implications J Pathol. 2006;208:152-64. PMID 16362994.
Walboomers JM, Jacobs MV, Manos MM, Bosch FX, Kummer JA, Shah KV, Snijders PJ, Peto J, Meijer CJ, Munoz N. Human papillomavirus is a necessary cause of invasive cervical cancer worldwide. J Pathol 1999;189:12-9. PMID 10451482.
International Angency for Research on Cancer, Lyons, France [1] The 7 most common types of HPV virus.
Perawatan Kanker Leher Rahim (Cervical Cancer)
Peningkatan
Peningkatan
Jika biopsi menunjukan bahwa anda mempunyai kanker, dokter anda akan melakukan pemeriksaan pelvic yang seksama dan mungkin mengangkat jaringan tambahan untuk mempelajari luasnya (tingkat) penyakit anda. Tingkat memberitahukan apakah tumor telah menyerang jaringan-jaringan yang berdekatan, apakah kanker telah menyebar dan, jika ya, ke bagian-bagian tubuh yang mana.
Ini adalah tingkat-tingkat dari kanker leher rahim:
Tingkat 0: Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang melapisi leher rahim. Tingkat 0 juga disebut carcinoma in situ.
Tingkat I: Kanker telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas dari sel-sel. Itu ditemukan hanya di leher rahim.
Tingkat II: Kanker meluas melewati leher rahim kedalam jaringan-jaringan berdekatan. Ia meluas ke bagian atas dari vagina. Kanker tidak menyerang ke bagian ketiga yang lebih rendah dari vagina atau dinding pelvic (lapisan dari bagian tubuh antara pinggul).
Tingkat III: Kanker meluas ke bagian bawah dari vagina. Ia juga mungkin telah menyebar ke dinding pelvic dan simpul-simpul getah bening yang berdekatan.
Tingkat IV: Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian-bagian lain tubuh.
Terjadinya kembali kanker: Kanker telah dirawat, namun telah kembali setelah periode waktu yang selama waktu ini tidak dapat terdeteksi. Kanker mungkin timbul kembali pada leher rahim atau pada bagian-bagian lain tubuh.
Untuk mempelajari luasnya penyakit dan menyarankan jalan perawatan, dokter mungkin meminta beberapa dari tes-tes berikut:
X-rays dada: X-rays seringkali dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
CT scan: Mesin x-ray yang dihubungkan ke sebuah komputer mengambil rentetan dari gambar-gambar yang mendetil (terperinci) dari organ-organ anda. Anda munkin menerima materi kontras melalui suntikan dilengan atau tangan anda, melalui mulut, atau dengan enema. Beberapa orang alergi terhadap materi-materi kontras yang mengandung iodine. Beritahu dokter atau suster jika anda mempunayi alergi. Materi kontras membuat area-area abnormal lebih mudah untuk dilihat. Tumor di hati, paru-paru, atau dimana saja didalam tubuh dapt terlihat pada CT scan.
MRI: Magnet yang kuat yang dihubungkan ke sebuah komputer digunakan untuk membuat gambar-gambar yang mendetil dari pelvis dan perut anda. Dokter dapat melihat gambar-gambar ini pada sebuah monitor dan dapat mencetak mereka pada film. MRI dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar. Kadangkala materi kontras membuat area-area abnormal timbul lebih jelas pada gambar.
Ultrasound: Alat ultrasound diletakkan pada perut atau dimasukkan kedalam vagina. Alat mengirim gelombang-gelombang suara yang tidak dapat didengar manusia. Gelombang-gelombang memantul pada leher rahim dan jaringan-jaringan berdekatan, dan sebuah komputer menggunakan gema-gema (echoes) menciptakan gambar. Tumor-tumor dapat menghasilkan gema-gema yang berbeda dari gema-gema yang dibuat oleh jaringan-jaringan yang sehat. Gambar dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar.
Perawatan
Banyak wamita-wanita dengan kanker leher rahim ingin mengambil bagian yang aktif dalam membuat keputusan-keputusan tentang perawatan medik mereka. Adalah alami berkeinginan untuk belajar semua yang anda bisa tentang penyakit anda dan pilihan-pilihan perawatan anda. Bagaimanapun, shock dan stres setelah diagnosis dapat membuatnya menjadi susah untuk memikirkan segalanya yang anda ingin tanyakan pada dokter. Adalah seringkali bermanfaat untuk membuat daftar pertanyaan-pertanyaan sebelum janji temu.
Untuk membantu mengingat apa yang dikatakan dokter, anda mungkin membuat catatan atau bertanya apakah anda dapat menggunakan suatu alat perekam (tape recorder). Anda juga mungkin ingin mempunyai seorang anggota keluarga atau teman dengan anda ketika anda berbicara dengan dokter — mengambil bagian dalam diskusi, membuat catatan-catatan, atau hanya mendengarkan.
Anda tidak perlu bertanya semua pertanyaan-pertanyaan anda seketika. Anda akan mempunyai kesempatan-kesempatan lain meminta dokter anda untuk menjelaskan hal-hal yang tidak jelas dan untuk bertanya lebih banyak informasi-informasi.
Dokter anda mungkin merujuk anda pada seorang spesialis, atau anda dapat bertanya referensi. Ahli-ahli kandungan (Gynecologists), ahli-ahli kanker kandungan (gynecologic oncologists), ahli-ahli pengobatan kanker (medical oncologists), dan ahli-ahli radiasi kanker (radiation oncologists) adalah spesialis-spesialis yang merawat kanker leher rahim.
Mendapatkan suatu pendapat/pikiran kedua
Sebelum memulai perawatan, anda mungkin ingin pendapat (opini) kedua tentang diagnosis dan rencana perawatan. Banyak perusahaan-perusahaan asuransi menempuh pendapat kedua jika anda atau dokter anda memintanya. Itu dapat memakan beberapa waktu dan usaha untuk mengumpulkan catatan mengenai kesehatan (medical records) dan mengatur untuk menemui dokter lain. Biasanya itu bukanlah persoalan yang memakan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan pendapat kedua. Pada kebanyakan kasus-kasus, penundaan dalam memulai perawatan tidak akan membuat perawatan berkurang efektif. Untuk memastikannya, anda harus diskusi penundaan ini dengan dokter anda. Beberapa wanita-wanita dengan kanker leher rahim memerlukan perawatan yang segera.
Ada sejumlah cara-cara untuk menemukan dokter untuk pendapat kedua:
Dokter anda mugkin merujuk anda pada satu atau lebih spesialis-spesialis. Pada pusat-pusat kanker, beberapa spesialis-spesialis seringkali bekerja sama sebagai suatu regu (team).
NCI's Cancer Information Service, at 1-800-4-CANCER, dapat memberitahu anda tentang pusat-pusat perawatan yang berdekatan.
The American Board of Medical Specialties (ABMS) mempunyai dafter dari dokter-dokter yang telah mendapatkan latihan dan telah lulus ujian dalam spesialisasinya. Anda dapat mencari dokter-dokter ini pada http://www.abms.org. (Click on "Who's Certified.")
Persiapan untuk perawatan
Pilihan perawatan tergantung terutama dari ukuran tumor dan apakah kanker telah menyebar. Jika seorang wanita berada pada umur-umur mengandung anak, pilihan perawatan mungkin juga tergantung pada apakah ia ingin hamil suatu ketika.
Dokter anda dapat menguraikan pilihan-pilhan perawatan anda dan hasil-hasil yang diharapkan dari setiap pilihan. Anda dan dokter anda dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana perawatan yang memenuhi keperluan-keperluan medik anda dan nilai-nilai pribadi anda.
Metode-metode perawatan
Wanita-wanita dengan kanker leher rahim dapat dirawat dengan operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi radiasi dan kemoterapi, atau kombinasi dari metode ketiga-tiganya.
Pada tingakat manapun dari penyakit, wanita-wanita dengan kanker leher rahim dapat mempunyai perawatan untuk mengontrol nyeri dan gejala-gejala lainnya, untuk menghilangkan efek-efek sampingan terapi, dan untuk meringankan persoalan-persoalan emosi dan praktis. Perawatan semacam ini disebut perawatan yang menunjang (supportive care), pengendalian gejala (symptom management), atau perawatan yang meredakan (palliative care).
Anda mungkin ingin bicara pada dokter anda tentang ambil bagian dalam percobaan klinik, studi penelitian dari metode-metode perawatan yang baru.
Operasi
Operasi merawat kanker pada leher rahim dan area yang berdekatan dengan tumor.
Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker leher rahim awal mempunyai operasi untuk mengangkat leher rahim (cervix) dan kandungan (uterus) yaitu total hysterectomy. Bagaimanapun, untuk setiap kanker leher rahim dini (tingkat 0), hysterectomy mungkin tidak diperlukan. Cara-cara lain untuk mengangkat jaringan yang bersifat kanker termasuk conization, cryosurgery, operasi laser, atau LEEP.
Beberapa wanita-wanita memerlukan hysterectomy yang radikal. Hysterectomy yang radikal adalah operasi pengangkatan kandungan (uterus), leher rahim (cervix), dan bagian dari vagina.
Dengan salah satu dari hysterectomy total atau radikal, ahli bedah mungkin mengangkat kedua tabung-tabung fallopian dan indung-indung telur (ovaries). Prosedur ini adalah salpingo-oophorectomy.
Ahli bedah mungkin juga mengangkat simpul-simpul getah bening dekat tumor untuk melihat apakah mereka mengandung kanker. Jika sel-sel kanker telah mencapai simpul-simpul getah bening, itu berarti penyakit telah menyebar pada bagian-bagian lain tubuh.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-sinar yang tinggi energinya untuk membunuh sel-sel kanker. Ia mempengaruhi sel-sel hanya di area-area yang dirawat.
Wanita-wanita mendapat hanya terapi radiasi, dengan kemoterapi, atau dengan kemoterapi dan operasi. Dokter mungkin menyarankan terapi radiasi sebagai ganti dari operasi untuk jumlah yang kecil dari wanita-wanita yang tidak bisa mendapat operasi karean sebab-sebab medis. Kebanyakan wanita-wanita dengan kanker yang meluas melalui leher rahim mendapat terapi radiasi dan kemoterapi. Untuk kanker yang telah menyebar pada organ-organ yang jauh, hanya terapi radiasi sendiri mungkin digunakan.
Dokter-dokter menggunakan dua tipe dari terapi radiasi untuk merawat kanker leher rahim. Beberapa wanita-wanita menerima kedua-dua tipe:
External radiation: Radiasi datang dari sebuah mesin besar diluar tubuh. Wanita biasanya mendapat perawatan sebagai seorang pasien luar dalam sebuah rumah sakit atau klinik. Ia menerima external radiation 5 hari setiap minggu untuk beberapa minggu.
Internal radiation (intracavitary radiation): Tabung-tabung tipis (juga disebut implants) mengandung unsur radioaktif ditinggalkan di vagina untuk beberapa jam atau sampai 3 hari. Wanita itu dapat tinggal di rumah sakit selama waktu itu. Untuk melindungi yang lain-lainnya dari radiasi, wanita itu tidak boleh menerima tamu-tamu atau dapat menerima tamu-tamu hanya untuk periode waktu yang singkat ketika tabung-tabungnya berada ditempat. Sekali tabung-tabungnya diangkat, tidak ada radioaktif yang tertinggal didalam tubuhnya. Internal radiation dapat diulang dua kali atau lebih melalui beberapa minggu.
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obat anti kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Ia disebut terapi sistemik (systemic therapy) kerena obat-obat masuk kedalam aliran darah dan dapat mempengaruhi sel-sel diseluruh tubuh. Untuk perawatan kanker leher rahim, kemoterapi biasanya digabungkan dengan terapi radiasi. Untuk kanker yang telah menyebar pada organ-organ yang jauh, hanya kemoterapi sendiri mungkin digunakan.
Obat-obat anti kanker untuk kanker leher rahim biasanya diberikan melalui pembuluh darah. Wanita-wanita biasanya menerima perawatan pada bagian pasien luar dari rumah sakit, di ruang praktek dokter, atau dirumah. Jarang seorang wanita tinggal dirumah sakit selama perawatan.