Angka Kematian Akibat Kanker Meningkat 2 Kali Lipat pada Tahun 2030
Laporan Memperkirakan Negara Miskin Akan Mengalami Peningkatan
Angka Kejadian Kanker
By Salynn Boyles
WebMD Health News
Reviewed by Louise Chang, MD
Angka Kejadian Kanker
By Salynn Boyles
WebMD Health News
Reviewed by Louise Chang, MD
Dec. 9, 2008 -- Kematian akibat kanker secara global diperkirakan akan meningkat berlipatganda pada dua dekade yang akan datang, peningkatan dramatis kebanyakan pada negara dengan pendapatan menengah kebawah akibat penggunaan tembakau dan gaya hidup yang kebarat-baratan.
Laporan terbaru dari International Agency for Research on Cancer (IARC) mengeksplorasi beban kanker secara global, yang diperkirakan akan menjadi penyebab kematian utama pada tahun 2010
Laporan ini memperkirakan bahwa:
* Pada tahun 2030, 27 juta kasus kanker baru dan 17 juta kematian akibat kanker akan terjadi tiap tahunnya diseluruh dunia. Dibandingkan dengan 12 juta kasus baru kanker dan sekitar 8 juta kematian akibat kanker pada tahun 2007.
* Berdasar dari tren terkini, angka diagnosis kanker kemungkinan akan meningkat 1% tiap tahunnya, begitu pula kematian akibat penyakit ini.
* China, Russia, dan India diperkirakan akan memiliki peningkatan kanker dan kematian akibat kanker.
* Faktor merokok dan gaya hidup seperti obesitas akan mengambil alih infeksi kronik sebagai penyebab kanker terbanyak pada negara dengan pendapatan menengah kebawah
Proyeksi ini sangat berbeda dengan trend kanker yang berkembang di Amerika Serikat.
Suatu laporan yang dipublikasikan pada bulan ini menunjukkan penurunan baik pada insiden kanker dan kematian akibat kankeer untuk pertama kalinya dalam dekade ini.
Hal ini mempertegas fakta bahwa beban kanker sekarang telah bergeser ke negara berkembang, kata IARC Director Peter Boyle, MD, kepada WebMD.
"Empat puluh tahun lalu, kanker merupakan penyakit pada negara-negara industri dengan sumber daya yang kaya," kata Boyle. "Hal ini tidak benar lagi. Dahulu, ketika kita berpikir tentang negara miskin, kita berpikir bahwa penyakit menular sebagai pembunuh terbesar. Akan tetapi tiap tahunnya kebanyakan orang meninggal akibat kanker daripada akibat AIDS, tuberkulosis, dan malaria."
Beban Akibat Kanker Akan Berlipat Ganda
Diseluruh dunia, beban akibat kanker berlipat ganda mulai dari tahun 1975 hingga tahun 2000, dan diperkirakan akan berlipat ganda kembali pada tahun 2020 dan tiga kali lipat hingga 2030.
Boyle mengatakan bahwa pada tahun 1970, hanya 15% kanker terjadi pada negara menengah ke bawah.
Sekarang, lebih dari setengah kasus kanker dan dua pertiga kematian akibat kanker terjadi pada negara-negara ini, dan keadaan tersebut kemungkinan meningkat
Peningkatan jumlah perokok pada negara dengan pemasukan menengah ke bawah, yang dimulai pada tahun 1980 dan awal 1990, merupakan penyebab tunggal utama peningkatan angka kanker yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Memerlukan waktu 40 tahun bagi peningkatan angka perokok untuk dapat tergambarkan pada penyakit akibat rokok seperti kanker dan emfisema, sebut Boyle.
"Perusahaan rokok mulai promosi besar-besaran pada negara-negara berpendapatan menengah kebawah ini pada awal tahun 1990 dan sekitar tahun yang sama kami bekerja sangat aggresif untuk mengurangi penggunaan rokok pada negara barat," katanya .
Menurut laporan tersebut:
* Sekitar 1.3 milliar orang merokok diseluruh dunia.
* Sekitar 12% kanker pada negara pemasukan rendah disebabkan oleh rokok, akan tetapi jumlah tersebut akan meningkat secara bermakna
* Kanker paru paling banyak membunuh dibanding jenis kanker lainnya didunia.
Kanker payudara juga mengalami peningkatan pada negara pendapatan rendah, dimana insidennya meningkat 5% tiap tahunnya
dan Kanker serviks, yang paling mudah dicegah dan ditangani, merupakan penyebab utama kematian akibat kanker diantara wanita yang tinggal di negara miskin, termasuk banyak daerah di Afrika.
Laporan terbaru dari International Agency for Research on Cancer (IARC) mengeksplorasi beban kanker secara global, yang diperkirakan akan menjadi penyebab kematian utama pada tahun 2010
Laporan ini memperkirakan bahwa:
* Pada tahun 2030, 27 juta kasus kanker baru dan 17 juta kematian akibat kanker akan terjadi tiap tahunnya diseluruh dunia. Dibandingkan dengan 12 juta kasus baru kanker dan sekitar 8 juta kematian akibat kanker pada tahun 2007.
* Berdasar dari tren terkini, angka diagnosis kanker kemungkinan akan meningkat 1% tiap tahunnya, begitu pula kematian akibat penyakit ini.
* China, Russia, dan India diperkirakan akan memiliki peningkatan kanker dan kematian akibat kanker.
* Faktor merokok dan gaya hidup seperti obesitas akan mengambil alih infeksi kronik sebagai penyebab kanker terbanyak pada negara dengan pendapatan menengah kebawah
Proyeksi ini sangat berbeda dengan trend kanker yang berkembang di Amerika Serikat.
Suatu laporan yang dipublikasikan pada bulan ini menunjukkan penurunan baik pada insiden kanker dan kematian akibat kankeer untuk pertama kalinya dalam dekade ini.
Hal ini mempertegas fakta bahwa beban kanker sekarang telah bergeser ke negara berkembang, kata IARC Director Peter Boyle, MD, kepada WebMD.
"Empat puluh tahun lalu, kanker merupakan penyakit pada negara-negara industri dengan sumber daya yang kaya," kata Boyle. "Hal ini tidak benar lagi. Dahulu, ketika kita berpikir tentang negara miskin, kita berpikir bahwa penyakit menular sebagai pembunuh terbesar. Akan tetapi tiap tahunnya kebanyakan orang meninggal akibat kanker daripada akibat AIDS, tuberkulosis, dan malaria."
Beban Akibat Kanker Akan Berlipat Ganda
Diseluruh dunia, beban akibat kanker berlipat ganda mulai dari tahun 1975 hingga tahun 2000, dan diperkirakan akan berlipat ganda kembali pada tahun 2020 dan tiga kali lipat hingga 2030.
Boyle mengatakan bahwa pada tahun 1970, hanya 15% kanker terjadi pada negara menengah ke bawah.
Sekarang, lebih dari setengah kasus kanker dan dua pertiga kematian akibat kanker terjadi pada negara-negara ini, dan keadaan tersebut kemungkinan meningkat
Peningkatan jumlah perokok pada negara dengan pemasukan menengah ke bawah, yang dimulai pada tahun 1980 dan awal 1990, merupakan penyebab tunggal utama peningkatan angka kanker yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Memerlukan waktu 40 tahun bagi peningkatan angka perokok untuk dapat tergambarkan pada penyakit akibat rokok seperti kanker dan emfisema, sebut Boyle.
"Perusahaan rokok mulai promosi besar-besaran pada negara-negara berpendapatan menengah kebawah ini pada awal tahun 1990 dan sekitar tahun yang sama kami bekerja sangat aggresif untuk mengurangi penggunaan rokok pada negara barat," katanya .
Menurut laporan tersebut:
* Sekitar 1.3 milliar orang merokok diseluruh dunia.
* Sekitar 12% kanker pada negara pemasukan rendah disebabkan oleh rokok, akan tetapi jumlah tersebut akan meningkat secara bermakna
* Kanker paru paling banyak membunuh dibanding jenis kanker lainnya didunia.
Kanker payudara juga mengalami peningkatan pada negara pendapatan rendah, dimana insidennya meningkat 5% tiap tahunnya
dan Kanker serviks, yang paling mudah dicegah dan ditangani, merupakan penyebab utama kematian akibat kanker diantara wanita yang tinggal di negara miskin, termasuk banyak daerah di Afrika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar