KERACUNAN PADA ANAK
A.
PENGERTIAN
ü
Racun
adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung,
suntikan dan absorbsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup
dengan
dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius
fungsi hati
atau lebih organ atau jaringan.
(Mc Graw-Hill Nursing Dictionary)
a)
Racun adalah zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit luka atau kematian.
(Pujiadi Solihin, 2000)
b) Keracunan
bahan kimia dalam makanan merupakan akibat dari memakan tanaman atau
hewan yang mengandung racun.
c) Keracunan pada
anak adalah masuknya racun ke dalam tubuh anak yang akan merusak
kehidupan atau mengganggu dengan serius jaringan bahkan organ tubuh.
B. Sumber Racun
d) Sumber racun
bermacam-macam seperti polusi limbah industri yang mengandung logam berat,
bahan makanan yang terkontaminasi oleh kuman seperti salmonella, sthapilococcus
clostridium botulinum, jamur beracun. Begitu pula berbagai macam obat jika
diberikan melampaui dosis normal tida menyembuhkanpenyakitmelainkanmemberikanefeksampingyangmerupakan
racun bagi tubuh.
a).Keracunan
pada Singkong , Dengan gejala:
1. Mual dan muntah.
2. Pernafasan cepat.
3. Sianosis.
.Pengobatan Keracunan Anak pada Singkong
1. Jika memakan singkong beracun belum lama dapat dilakukan dengan menguraslambungnya
atau memberi obat penyebab muntah.
2. Berikan secepat mungkin antidotum berupa Na tiosulfat 25% secara
intravena, jika sukar mendapatkan venanya antidotum dapat diberikan secara
intramuskulus
Keracunan singkong
Banyak di tanam varietas singkong dengan kadar sianida tinggi, memang bukan
singkong untuk di konsumsi melainkan di ambil tepungnya untuk di ekspor keluar
negeri sebagai bahan pengeras tekstil.
Singkong demikian banyak di curi dari perkebunan dan di jual pada pedagang
makanan atau pada konsumen langsung.
b). Keracunan jengkol Yang
menyebabkan gejala keracunan ini ialah asam amino tertentu (asam jengkol) yang
dikandungnya. Tidak semua orang yang makan jengkol menderita gejala keracunan.
Sensitifitas terhadap asam jengkol ini merupakan faktor yang menentukan.
Ø Gejala
Gejala keracunan disebabkan oleh tersumbatnya saluran kencing oleh kristal
asam jengkol hingga menimbulkan:
1. Rasa mual dan muntah.
2. Nyeri perut yang sangat dan hilang datang oleh kolik ureter.
3. Merasa sakit jika mencoba buang air kecil.
4. Hematuria, oliguri, anuri.
5. Nafas dan kencingnya berbau jengkol.
Ø Pengobatan
Jika gejala ringan:Banyak minum air,
berikan bikarbonat natrikus secera oral
c).Keracunan Jamur Beracun
Keracunan setelah macam jamur yang disebut belakangan ini dapat saja
terjadi. Ada jamur yang mengandung racun amanitin dan muskarin.
Ø Gejala
Racun tersebut bekerja sangat cepat dan menyebabkan
1. Rasa mual
2. Muntah
3. Sakit perut
4. Mengeluarkan banyak ludah dan keringat,
5. Miosis,
6. Diplopia,
7. Bradikardi sampai konvulsif.
8. Manitin dapat menyebabkan disfungsi hepatoseluler dan ginjal.
Ø Pengobatan
Pemberian cairan secara oral atau intra vena dapat diberikan secara
intravena antropin sebanyak 0,02 mg/kg.
.
d).Keracunan bahan makanan yang
terkontaminasi.
Tidak jarang terjadi keracunan bahan
makanan yang tercemar oleh kuman, parasit, virus, maupun bahan kimia.
Kuman-kuman yang dapat menyebabkan keracunan bahan makanan ialahstaphilococcus, salmonella, clostridium botulinum, E. Coli, proteus,
klebsiella, enterobacter, dll.
Tercemarnya makanan biasanya
melalui lalat, udara, kotoran rumah tangga, dan terutama melalui juru masak yang menjadi pembawa kuman. Kuman yang masuk kedalam makanan
cepat memperbanyak diri dan memproduksi toksin. Akibat keracunan tergantung dari
virulensi, banyaknya kuman, sifat kuman ialah tidak tahan panas.
Ø Gejala
Gejala timbul 3-24 jam setelah makan makanan yang tercemar kuman terdiri
dari mual muntah, diare, sakit perut, disertai pusing dan lemas.
Ø Pengobatan
Diberi cairan cukup secara oral atau intra vena. Jika perlu penderita dapat
diberikan pengobatan tambahan terhadap sakit perutnya dengan analgesia atau
sedatif dan jika muntah terus-menerus suntikkan anti
emetik. Bilamana demam dapat dianjurkan pemberian antibiotik.
e)..Keracunan
kerang-kerangan dan ikan laut Jarang-jarang juga terjadi kasus keracunan
setelah makan kerang-kerangan atau ikan laut.
Ø Gejala
Gejala timbul 30 menit atau kurang setelah makan bahan makanan tersebut,
berupa kemerah - merahan pada muka, dada, dan lengan, gatal -gatal, urtikaria, angiodema, edema, takikardi,
palpitasi, sakit perut, diare.
Pada keadaan yang berat terdapat gangguan pernafasan.
Ø Pengobatan
Jika penderita tidak muntah dan berak-berak dapat diberikan emetika dan
obat cuci perut. Obat -obat antihistamin dapat mengurangi penderitanya.
f).Keracunan insektida
Walaupun tujuan pemakaian
insektisida itu untuk membasmi berbagai macam serangga seperti kecoa dan
sebagainya, bahan-bahan kimia demikian dapat pula membunuh manusia.
Dengan demikian jika barang tersebut tidak di simpan di tempat yang aman
dan jauh dari jangkauan anak, maka kejadian keracunan baik melalui kontak
maupun inhalasi dan minum tidak dapat dihindarkan.
Untuk menanggulangi kejadian
keracunan insektisida tidak mudah karena bahan kimia yang dipergunakan oleh
tiap produsen tidak sama.
Ø Gejala
Yang sensitif ialah sistem saraf
pusat sehingga terdapat:
1. Tremor
2. Kejang
3. Koma
4. Paralisis
Ø Tindakan :
1.
Bilas lambung untuk mengeluarkan racun yang belum diserap
Beri luminal atau diazepam Kirim
secepatnya ke rumah sakit untuk dimonitor dan pengobatan selanjutnya
g).Keracunan arsen Lebih dari 20
abad yang lalu arsen digunakan baik oleh orang yunani maupun roma untuk
pengobatan maupun sebagai racun.
Pada saat ini tidak banyak obat mengandung arsen, akan tetapi
kadang-kadang dipakai pada pembuatan beberapa herbisida dan peptisida
. Arsen dapat juga ditemukan
sebagai hasil sampingan dari peleburan timah, seng, dan logam lainnya.
Gejala
Gejala timbul 3-24 jam setelah makan makanan yang tercemar kuman terdiri
dari mual muntah, diare, sakit perut, disertai pusing dan
lemas.
Ø Pengobatan
Diberi
cairan cukup secara oral atau intravena
.
Ø Gejala klinis keracunan
akut:
Dalam 1 jam setelah menelan arsen sudah timbul:
Rasa tidak enak dalam perut
bibir
terasa terbakar sukar menelan kemudian
disusul dengan;
Sakit
lambung dengan muntah-muntah dan diare berat, adakalanya terdapat pula : Oliguria sampai anuria, kejang otot dan
rasa haus.
Ø Gejala klinis
keracunan kronis:
Tanda-tanda dini keracunan arsen ialah:
-Otot-otot
lemah
-gatal-gatal
-pigmentasi
-keratosis kulit dan edema
Ø Pengobatan:
a. Mencegah berlanjutnya masukan dan penyerapan arsen,
b. Infus cairan jika ada tanda-tanda renjatan hipovolemik,
c. Pemberian antidotum seperti dimercarpol(3 mg/kg i.m setiap 4 jam sampai
sakit perut hilang dan fesesnya hitam karena norit
h).Keracunan asam atau basa kuat
Zat asam kuat seperti asam
sulfat, asam klorida dan zat basa kuat seperti kalium hidroksida, natrium
hidroksida banyak di pakai sebagai bahan kimia untuk keperluan rumah tangga,
seperti pembersih porselen, bahan anti sumbat saluran air, pembasmi serangga,
maupun untuk memasak seperti cuka bibit.
Ø Gejala
Zat asam atau basa kuat dapat
merusak epitel atau mukosa dan disebut bahan
korosif(corrosive=memakan perlahan-lahan). Bahan ini akan membuat nekrosis
di bagian tubuh yang terkena,
- seperti kulit dan mata jika
tersiram,
- saluran pernafasan jika
terhirup,
- saluran pencernaan
seperti kulit mukosa mulut, esofagus, lambung jika terminum.
-dalam fase penyembuhan pada lokasi luka akan
terbentuk jaringan granulasi yang akan menyebabkan stiktura dan stenosis,
sehingga menimbulkan kesukaran menelan.
Ø Pengobatan
-Pada kulit atau mata : siram
sebanyak mungkin air:
-Pada rongga mulut : cepat-cepat
mencuci mulut dengan air sebanyak dan selama mungkin.
-Pada esofagus dan lambung.
a. Beri susu. Membilas
lambungnya dan menyebabkan anak muntah tidak dibenarkan,
sebab dapat menyebabkan asfiksia
b. Jika terdapat renjatan,
perbaiki dengan memberi infus.
c. Pemberian makanan harus
parenteral. Sedapatnya kebutuhan minimalterpenuhi
Jika terdapat tanda-tanda
obstruksi secepatnya di operasi
C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari keracunan bergantung pada agen yg
teringesti.
Berikut ini adalah
beberapa co nto h :
1. Mual
2. Takikardi/bradikardi
3. Salifasi
4. Pupil berdilatasi
5. Diare
D.
Komplikasi
1. henti nafas
2. henti jantung
3. ko ro si eso phagus/trakea jika substansi penyebabnya
teringesti
4. syo k,sindro
m gawat pernafasan akut
5. edema serebral,konvulsi
E. Uji lab dan diagnostik
1. scrinning/penapisan toksiko logi darah
2. scrining toksiko logi urine
3. anal isa gas darah
4. kadar elektro lit
F. Penatalaksanaan terhadap
keracunan secara umum
Yang harus dilaksanakan dengan
segera pada kasus keracunan pada umumnya ialah:
a. Singkirkan racun dari tubuh penderita bilamana masih ada.
b. Berikan antidotum.
c. Berikan obat-obat penunjang.
1). Cara mengeluarkan racun:
1. Racun yang telah dimunum atau dimakan:
a. Korek atap mulut bagian
belakang (palatum molle) dengan jari supaya anak muntah (terkecuali jika ada indikasi
kontra).
b. Bila lambungnya (gastrik
lavage) secepat mungkin terkecuali jika ada kontraindikasi
seperti pada keracunan minyak tanah,
menelan cairan lindi (soda kaostik) atau asam keras (asam oksal, cuka biang).
2. Racun yang terhirup (misalnya gas elpiji atau gas racun lainnya):
a. Bawa anak ketempat terbuka
dengan hawa yang segar.
b. Beri oksigen.
c. Lakukan nafas buatan.
3. Racun yang melekat pada kulit:
a. Siram bagian yang terkena
dengan air sebanyak-banyaknya.
b. Gunakan alkohol jika
racunnya tidak larut dalam air (seperti fenol).
c. Netralisir racun yang
masih melekat.
.
. 2). Pemberian antidotum:
Sering tidak dapat dilakukan oleh karena:
a. Tidak dapat diketahui macam
racunnya.
b. Tidak diketahui antidotum
spesifik untuk racun yang sudah diketahui.
Maka dalam hal demikian dapat dimulai dengan pemberian karbon-adsorben
seperti bikarbon atau norit yang dapat dipakai pada berbagai macam keracunan.
Obat tersebut mengikat racun yang masih berda di lambung bahkan mengikat juga
racun yang kembali ke usus melalui sirkulasi enterohepatik.
Dosis yang dianjurkan satu gram untuk tiap 1 kg berat badan.
3). Pengobatan penunjang (suportif
terapi):
1. Penderita harus istirahat dan jangan sampai kedinginan.
2. Di rumah sakit dilakukan monitoring terus-menerus.
3. Bilamana terdapat kejang, pasang infus dan diobati semestinya.
4. Jika terdapat kesukaran dalam bernafas, berikan oksigen atau lakukan
nafas buatan.
5. Pemakaian antidotum, obat perangsang seperti kopi atau obat penenang
diteruskan dengan hati-hati.
G. Pengkajian
1. Pengkajian riwayat yang
terperinci (agen yg tertelan,dosis,waktukejadian,masalah anak yang mendasari,usia dan berat badan anak,tanda dan gejala yang ditimbulkan, pertolonganpertama
yg telah diberikan)
2. pengkajianlengkap
sistem demi sistem harus dilakukan
3. setelah anak stabil / selama kunjungan anak sehat
sekitar usia 6 bulan,kaji
data keadaan anak
H.Diagnosa
keperawatan
1. resiko
cedera
2. ansietas
3. defisit pengetahuan
I. Intervensi keperawatan
1. Pantau anak selama
pro sedur deko ntaminasi dan sampai stabil.
2. Beri dukungan emo
sio nal kepada anak dan keluarga.
y
·
Perencanaan pulang dan perawatan dirumah
Ajarkan kepadao
rangtua tentang bukti keracunan dirumah dan penatalaksanaan keracunan.
1. Pastikan bahwa semua zat
beracun danobat masih berada di tempatnya
semula,pasang penutup yang tidak dapat dibukao leh
anak,danletakkan diluar
jangkauan anak.
2. Sediakan sebo
to l sirup ipekak;o rang tua harus
memberikannya hanya bila telah berko
nsultasi dengan do kter atau pusat pengendalian keracunan
3. Tempel kan no
mer tel epo n pusat pengendal ian keracunan di tempat tel epo n.
DAFTAR PUSTKA
Alimul, aziz hidayat. 2008.Pengantar ilmu keperawatan anak 2 cet. 3 jilid ke 2. Jakarta;
Salemba medika
BETS,Cecili
Lynn. 2009 . Buku saku : keperawatan pediatric edisi 5 cet 1. Jakarta; EGC
Pudijiadi, solihin. 2000.Ilmu gizi klinis pada anak Ed.4 . Jakarta; Gaya
baru
Sartono, Drs. 2002.Racun dan keracunan
cetakan1. Jakarta.Widya medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar