Oleh
Dr. Haryo Tilarso, Sp.KO
BKOM Stadion Senayan Jakarta
Definisi :
Secara Umum = work producing = menghasilkan kerja (tenaga tamabahan) pada suatau kegiatan olahraga.
Untuk orang lapangan (atlet, pelatih, dokter team) = suatu prosedur atau zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi energi selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih besar dari pada biasa bila latihan normal (Williams, 1989).
Untuk peneliti = Suatu proses atau zat yang secara percobaan (experimental) yang dapat meningkatkan kinerja fisik dibandingkan dengan pemakaian plasebo.
Suatu zat ergogenic dapat bekerja sebaliknya, yaitu sebagai ergolytic (menurunkan kinerja) Misalnya pemakaian alkohol dapat berefek ergogenic atau ergolytic tergantung dari macam olahraga dan dosis pemakaian.
Klasifikasi : Semua tindakan atau zat yang bersifat :
Fisik
Mekanik
Biomekanik
Nutrisi (gizi)
Fisiologis
Psikologis
Farmakologis
Contoh.
Ergogenic gizi : karbohidrat, elektrolit, vitamin dan protein
Ergogenic farmakologis : kafein, alkohol, amfetamin, beta blocker, anabolic steroid.
Ergogenic mekanis : desain sepeda / peralatan
Ergogenic fisiologis, gizi, farmakologis = suplementasi Na bikarbonat
Ergogenic psikologis : semua tindakan ergogenic
Tujuan penelitian :
Untuk identifikasi yang benar :
Isi harus jelas sebelum dipakai
Contoh : pemberian Na bikarbonat akan baik apabila dosisnya 0,3 g/Kg BB 2-3 jam sebelum pertandingan. Dosis diluar tersebut tidak efektif.
Untuk melihat batas kemampuan kinerja pada pemberian ergogenic
Contoh : Pemberian Na bikarbonat dapat memberikan petunjuk tentang pengaturan.
Faktor – faktor untuk pemberian :
Waktu pemberian, dikaitkan dengan kompetisi
Contoh : Na bikarbonat akan efektif bila diberikan 2 – 3 jam sebelum pertandingan; Doping darah akan efektif bila diberikan 1 – 2 minggu sebelum pertandingan.
Cara pemberian : - hanya sekali – misal Kafein
terus menerus misal minuman karbohidrat
Syarat pemakaian
Zat harus aman, sah (tidak melanggar hukum) dan efektif (Robertson Metz, Goos dan Stanko, 1990).
Pertimbangan risiko dan keuntungan & bila semua syarat dipenuhi boleh dipakai.
Kesimpulan, rekomendasi, aplikasi praktisd untuk beberapa ergogenic :
KH sebelum dan sesudah latihan : pengurangan cadangan KH karena olahraga harus cepat diganti
KH harus dikonsumsi secepatnya setelah latihan
Konsumsi / makan KH sedikitnya 0,75 g / Kg BB / jam
Bentuk KH harus cair atau makanan KH tinggi yang cepat diserap
Glikogen pulih setelah 24 jam
KH – elektrolit cair pada latihan yang lama (3 – 4 jam) / endurance exercise > 90 menit.
Cairan KH elektrolit terbukti meningkatkan kemampuan antara lain penurunan Nadi dan suhu.
Cairan yang dianjurkan : 5 – 10 % KH + NaCl 20 – 50 mml/L 100 –200 cc setiap 15 – 20 menit.
Pemberian cairan harus dicoba pada latihan (mutlak)
Asam Amino dan diet tinggi protein :
Aktivitas rendah : (35 – 50% Vo2 max) = 0,8 g / Kg BB / hari.
Aktivitas daya tahan dengan intensitas tinggi : misal 3 – 4 seminggu dengan 65% Vo2 max, kebutuhan protein sekitar 1,2 – 1,3 g per Kg BB per hari.
Kebutuhan protein sangat individual.
Vitamin dan Trace Mineral
Umumnya vitamin + T Mineral cukup didapat dari makanan yang seimbang
Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan efek toxic
Pemberian Bikarbonat :
Secara umum meningkatkan kinerja
Sulit menentukan patokan untuk indikasi. Mac Kenzie menyarankan PH Urine = 7
Pada orang yang kesegaran jasmani sedang, pemberian 0,3 g per Kg BB tingkatkan prestasi.
Doping darah dan transport Oxigen / EPO untuk endurance sport
Experimen membuktikan efek meningkatkan Vo2 max, tetapi banyak kontroversi.
Termasuk doping
Steroid Anabolik dan Hormon Pertumbuhan :
Termasuk doping
Berefek meningkatkan massa otot (SA) dan tulang menjadi panjang, tetapi untuk SA masih banyak kontroversi.
Amfetamin, Kafein, Kokain :
Termasuk doping
Sebagai stimulans SSP
Alkohol, Mariyuana dan Beta-blocker :
Termasuk zat dikontrol penggunaannya dan menjadi doping pada beberapa cabang olahraga.
Beta-Blocker, termasuk doping pada panahan dan menembak
Ergogenic untuk bersepeda :
Sangat komplex, menyangkut segi = teknik bersepaeda, bentuk sepeda dan keadaan jalan
Data didapat secara empiris dari pelatih, atlet, pencipta dan pabrik
Sumber :
Lamb, D.R./Williams, M.H. (Eds) : Perspective in Exercise Science and Sports Medicine, Volume 4 = Ergogenic – Enhancement of Performance in Exercise and Sports, Cooper Publishing Group, Carmel (IN), 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar