Sabtu, 13 Desember 2008

DIARE

Disusun Oleh
Muhammad Akbar

DEFINISI

Diare adalah buang air besar encer dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu hari dan berlangsung dalam waktu kurang dari satu minggu, dan biasanya sembuh dalam waktu satu atau dua hari tanpa pengobatan yang khusus.

EPIDEMOLOGI

Di negara-negara yang beriklim 4 musim, diare yang disebabkan virus sering terjadi pada musim dingin. Di Indonesia, diare yang disebabkan oleh Rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun, dengan puncak kejadian pada pertengahan musim kemarau (Juli-Agustus).

Rotavirus merupakan penyebab utama diare pada bayi dan anak-anak terutama anak kelompok usia 6 bulan – 2 tahun. Di negara maju Rotavirus merupakan 50 % penyebab utama diare. Di Indonesia Rotavirus pertama kali ditemukan pada tahun 1975 dari penderita diare yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI -–RSCM Jakarta. prevalensinya pada waktu itu ialah sebanyak 47 %, di Yogyakarta dan Medan berkisar 40 %.

Rotavirus adalah penyebab utama yang menyebabkan diare dengan dehidrasi berat pada anak-anak. Rotavirus sangat infektif, dan kebanyakan infeksi terjadi melalui fecal dan oral. Pada orang dewasa bisa terinfeksi setelah kontak langsung dengan bayi yang terinfeksi, tapi biasanya hanya berupa diare ringan. Kebanyakan infeksio terjadi pada musim dingin setiap tahun di Amerika. Masa inkubasinya adalah 1-3 hari.

Norwalk virus, contohnya Calici virus biasanya menginfeksi anak-anak dan dewasa, dan infeksi terjadi sepanjang tahun. Norwalk virus adalah penyebab utama dari penyakit epidemik viral gastroenteritis. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang tercemar. Penularan dari orang ke orang juga bisa terjadi, karena virus sangat menular. Masa inkubasinya 1 – 3 hari.

Adenovirus serotipe 40 dan 41 adalah penyebab kedua infeksi virus gastroenteritis pada anak-anak. Infeksi tyerjadi sepanjang tahun dengan sedikit peningkatan pada musim panas. Anak-anak usia dibawah dua tahun yang sering terkena infeksi. Penularannya terjadi dari orang ke orang dengan cara fekal dan oral.

Sedikit diketahui tentang epidemiologi dari non Norwalkvirus dan Astrovirus. Keduanya dapat menginfeksi semua usia tapi biasanya menginfeksi bayi dan anak kecil. Infeksi Calicivirus terjadi sepanjang tahun, dimana penyebab gastroenteritis oleh Astrovirus biasanya terjadi di musim dingin. Penularannya melalui fekal dan oral. Inkubasi keduanya 1 – 3 hari.

ETIOLOGI

Salah satu penyebab timbulnya diare adalah infeksi virus. Infeksi virus dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu :

  1. Infeksi Enteral

Yaitu infeksi virus melalui saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Disebabkan oleh : Rotavirus, Enterovirus (virus ECHO, Enterik Cytopathogenic Human Orphan), Adenovirus, Norwalk virus dan sebagainya.

  1. Infeksi Parenteral

Yaitu infeksi virus di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti OMA (Otitis Media Akut). Tonsilofaringitis, Bronkhopneumonia dan sebagainya

PATOFISIOLOGI

Virus

(Rota, Entero, Adeno dsb)



menembus dinding usus



Kerusakan sel ?



Infeksi lokal



Diare


Virus masuk ke tractus digestivus bersama makanan dan atau minuman. Kemudian berkembang biak di dalam usu. Kemudian virus masuk ke dalam epitel usus halus dan menyebabkan kerusakan bagian apikal vili usus halus. Sel epitel usus halus bagian apikal akan diganti oleh sel dari bagian kripta yang belum matang berbentuk kuboid atau gepeng. Akibatnya sel-sel epitel ini tidak dapat berfungsi untuk menyerap air dan mencerna makanan sehingga terjadi kenaikan tekanan osmotik di usus. vili usus akan memendek, peningkatan infiltrasi sel radang pada lamina propria, pembengkakan mitokondria dan bentuk mekrovili (brush border) yang tidak teratur dan jarang. Sebagai akibatnya kemampuan absorbsi cairan dan elektrolit usus halus akan terganggu dan juga pencernaan makanan terutama karbohidrat terganggu dengan hasil akhir timbul diare.

GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang didapat pada diare akibat Rotavirus antara lain :

  • BAB cair 5 - 10 x/hari.

  • Volume tinja banyak, warna kuning-hijau, konsisten cair, tidak ada darah, tidak berbau, tidak berbuih.

  • Masa tunas 12 - 72 jam.

  • Lamanya sakit 5 - 7 hari.

  • Sering terjadi pada musim dingin.

  • Panas.

  • Sering mual-muntah.

  • Nyeri perut, tenesmus.

Penderita dengan kasus ringan gejalanya berlangsung selama 3-5 hari, kemudian sembuh sempurna. Diare karena Adenovirus cenderung ringan dan sembuh sendiri. Gejalanya meliputi demam ringan, tinja cair, muntah dan kadang-kadang ada gejala-gejala pernafasan.

DIAGNOSIS

Ditegakkan atas dasar gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Diagnosa laboratorium berdasarkan ditemukan virus dalam tinja yang dikumpulkan pada penyakit dini dan pada peningkatan titer antibodi. Virus dalam tinja diperlihatkan dengan mikroskopi elektron imunofluoresensi. Banyak tes serologik dapat digunakan untuk menentukan peningkatan titer antibodi, seperti ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) dan ikatan komplemen.

PENATALAKSANAAN

Penanganan Dehidrasi.

Yang perlu dihindari bila kita terserang diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi, sebab ini bisa berakibat fatal.

Tingkat keparahan dehidrasi dapat digolongkan sbb:

  • Dehidrasi ringan (kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan semula). Diare berlangsung sekali tiap 2 jam atau lebih. Gejala lain: rasa haus, gelisah, tapi elastisitas kulit bila dicubit masih baik dan penderita masih sadar.

  • Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5-10% dari berat badan semula). Diare semakin sering dengan volume lebih besar. Gejala lain terasa haus, gelisah, pusing jika berubah posisi, pernapasan terganggu, ubun-ubun dan mata cekung, elastisitas kulit lambat.

  • Dehidrasi berat (kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan semula). Diare hebat disertai muntah. Gejala lain: mengantuk, lemas, berkeringan dingin, kulit kaki dan tangan keriput, kejang otot, pernapasan cepat dan dalam, ubun-ubun dan mata sangat cekung, elastisitas kulit sangat lambat.

Dalam keadaan darurat, dehidrasi ringan dapat diatasi dengan memberikan cairan elektrolit/oralit yang cukup dilarutkan dalam air minum. Lalu diberikan obat antidiare biasa. Bila larutan oralit tidak tersedia, kita dapat membuat larutan gula-garam dengan komposisi 1 sendok teh munjung gula pasir + 1/4 sendok teh garam + 200 cc air matang hangat. Atau bisa juga dicoba dengan air beras, air kelapa atau kaldu sayuran (tanpa lemak). Sedangkan pada dehidrasi sedang sampai berat, dalam keadaan darurat juga diberikan oralit sebelum dibawa ke rumah sakit. Penderita perlu segera dilarikan ke rumah sakit terutama kalau penderita muntah terus sehingga oralit tidak bisa masuk, tidak kencing selama 6 jam, tinja telah bercampur darah, terus menerus diare tanpa henti.

Di rumah sakit biasanya pasien segera diberi cairan rehidrasi parenteral seperti Ringer Laktat atau Darrow Glukosa. Oralit atau garam rehidrasi oral tadi merupakan campuran garam dan gula dalam perbandingan mirip dengan cairan tubuh. Larutan ini penting diberikan pada penderita diare, terutama pada penderita anak-anak atau lansia, guna menggantikan air yang hilang akibat diare, muntah, berkeringat.

Pasangan glukosa dan garam Na dapat diserap baik oleh usus penderita diare. Na merupakan ion yang berfungsi allosterik(berhubungan dengan penghambatan enzim karena bergabung dengan molekul lain), dengan kemampuan meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya absorbsi gula melalui membran sel. Gula dalam larutan NaCl (garam dapur) juga berkhasiat meningkatkan penyerapan air oleh dinding usus secara kuat (sekitar 25 x lebih banyak daripada biasanya). Takaran umum oralit, 1 bungkus oralit 200 cc dimasukkan ke dalam 1 gelas belimbing air, diaduk sampai larut.

Oralit diberikan ke penderita sedikit demi sedikit dengan sendok, jangan sekaligus banyak. Jika penderita muntah, berikan 1 sendok oralit, tunggu 5- 10 menit, lanjutkan lagi sedikit demi sedikit. Usahakan jumlah yang diberikan 10-15 cc/kg BB/jam. Jumlah ini sesuai dengan kecepatan pengosongan lambung. Efek samping hanya dapat terjadi pada takaran terlalu tinggi atau terlalu pekat yang bisa mengakibatkan rasa kantuk, lidah bengkak, denyut jantung cepat, kulit memerah.

Untuk menghindari terbukanya luka-luka usus atau perdarahan, hendaknya penderita diare beristirahat total. Perlu juga melakukan diet makanan yang merangsang (asam, pedas) serta makanan yang tidak mudah dicerna (berserat tinggi) dan berlemak.

Pengobatan.

Dasar pengobatan pada diare karena virus pada umumnya sama dengan diare yang lain. Pengobatan dengan suportif yaitu memperbaiki kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menimbulkan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian. Penatalaksanaan terdiri dari penggantian cairan dan memperbaiki keseimbangan elektrolit secara oral atau intravena, menurut keadaan masing-masing penderita. Selain pemberian cairan, pemberian makanan juga harus diperhatikan. Terapi dietetik disesuaikan dengan status gizi penderita yang didasarkan pada umur dan berat badan.

Antibiotik tidak diperlukan pada diare karena virus. Karena diare ini bersifat self limited (dapat sembuh sendiri).

Obat-obat yang berkhasiat menghentikan diare secara cepat seperti anti spasmodik/spasmolitik tidak dianjurkan untuk dipakai, karena akan memperburuk keadaan. Obat ini dapat menyebabkan terkumpulnya cairan di lumen usus, dilatasi usus, gangguan digesti dan absorpsi lainnya. Obat ini hanya berkhasiat untuk menghentikan peristaltik usus saja tetapi justru akibatnya sangat berbahaya. Diarenya terlihat tidak ada lagi tetapi perut akan bertambah kembung dan dehidrasi bertambah berat.

Obat-obat absorben (pengental tinja) seperti kaolin, pectin, narit, dan sebagainya, telah terbukti tidak bermanfaat. Obat-obat stimulans seperti adrenalin, nikotinamide dan sebagainya, tidak akan dapat memperbaiki syok atau dehidrasi beratnya karena penyebabnya adalah kehilangan cairan (hipovolemic shock), sehingga pengobatan yang paling tepat yaitu pemberian cairan secepatnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantap mantap. untuk pengetahuan kita tentang penyakit diare.