Senin, 01 Desember 2008

DEMAM BERDARAH

DEMAM BERDARAH DENGUE

Artikel Ilmiah Populer, oleh Dr. Widodo Darmowandowo SpA(K)



Pendahuluan

Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini tampak dari kenyataan yang ada dibawah. Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue, sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun fasilitas umum diseluruh Indonesia. Laporan yang ada sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 daerah tingkat II, 605 daerah kecamatan dan 1800 desa/kelurahan di Indonesia. Sehingga tidaklah aneh apabila kita sering kali membaca di media cetak tentang adanya berita berjangkitnya penyakit demam berdarah dengue di berbagai wilayah Indonesia hampir di sepanjang waktu dalam satu tahun. Walaupun angka kesakitan penyakit ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sebaliknya angka kematian cenderung menurun, dimana pada akhir tahun 60-an/awal tahun 70-an sebesar 41,3% menjadi berkisar antara 3-5% pada saat sekarang.

Hal-hal yang mempengaruhi tingkat penurunan dari angka kematian ini adalah semakin dininya penderita mendapat penanganan oleh aparat-aparat kesehatan yang ada di daerah-daerah.
Dalam tulisan singkat ini akan saya bahas perihal penyakit demam berdarah dengue, apa dan bagaimana terjadinya pada manusia, kemudian bagaimana penampilan klinisnya, serta hal-hal yang patut diketahui oleh ibu-ibu/awam didalam mengantisipasinya.

Apa itu penyakit demam berdarah dengue dan bagaimana terjadinya penyakit ini pada manusia.

Sebelum kita bahas penyakit demam berdarah dengue, perlu saya jelaskan terlebih dahulu bahwa penyakit demam berdarah dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia. Sedangkan manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah dengue. Untuk menjawab pertanyaan diatas, akan saya bahas melalui tiga urutan sebagai berikut :

Virus Dengue
Termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali yaitu 35-45 nm.
Virus ini dapat tetap hidup (survive) dialam ini melalui dua mekanisme.
Mekanisme pertama, tranmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.
Mekanisme kedua, tranmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh makhluk ~Vertebrata~ dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan makhluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.

Virus dengue dalam tubuh nyamuk
Nyamuk mendapatkan virus ini pada saat melakukan gigitan pada manusia (makhluk vertebrata) yang pada saat itu sedang mengandung virus dengue didalam darahnya (viraemia). Virus yang sampai kedalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi (memecah diri/kembang biak), kemudian akan migrasi yang akhirnya akan sampai di kelenjar ludah. Virus yang berada di lokasi ini setiap saat siap untuk dimasukkan ke dalam kulit tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

Virus dengue dalam tubuh manusia
Virus memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang menembus kulit. Setelah itu disusul oleh periode tenang selama kurang lebih 4 hari, dimana virus melakukan replikasi secara cepat dalam tubuh manusia. Apabila jumlah virus sudah cukup maka virus akan memasuki sirkulasi darah (viraemia), dan pada saat ini manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas. Dengan adanya virus dengue dalam tubuh manusia, maka tubuh akan memberi reaksi. Bentuk reaksi tubuh terhadap virus ini antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dapat berbeda, dimana perbedaan reaksi ini akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit. Pada prinsipnya, bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue adalah sebagai berikut :

Bentuk reaksi pertama
Terjadi netralisasi virus, dan disusul dengan mengendapkan bentuk netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash).


Bentuk reaksi kedua
Terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.

Bentuk reaksi ketiga
Terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Apabila tubuh manusia hanya memberi reaksi bentuk 1 dan 2 saja maka orang tersebut akan menderita demam dengue, sedangkan apabila ketiga bentuk reaksi terjadi maka orang tersebut akan mengalami demam berdarah dengue.

Penampilan klinis infeksi virus dengue

Demam dengue
Ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh tubuh, ruam dan perdarahan.

Demam
Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini timbulnya mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40 derajat celcius) dan dapat disertai dengan menggigil. Begitu mendadaknya, sering kali dalam praktek sehari-hari kita mendengar cerita ibu bahwa pada saat melepas putranya berangkat sekolah dalam keadaan sehat walafiat, akan tetapi pada saat pulang putranya sudah mengeluh panas dan ternyata panasnya langsung tinggi. Pada saat anak mulai panas ini biasanya sudah tidak mau bermain. Demam ini hanya berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat demamnya berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak (lysis), dan disertai dengan berkeringat banyak, dimana anak tampak agak loyo. Kadang-kadang dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari itu sempat turun ditengahnya menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh (gambaran kurva panas sebagai punggung unta).

Nyeri seluruh tubuh
Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue maka akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan adalah nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung dan nyeri pada bola mata yang semakin meningkat apabila digerakkan. Karena adanya gejala nyeri ini sehingga di kalangan masyarakat awam ada istilah flu tulang. Dengan sembuhnya penderita gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh ini juga akan hilang.

Ruam
Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini dapat timbul pada saat awal panas yang berupa ~flushing~ yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan/kaki.

Perdarahan
Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis demam berdarah dengue selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan ini muncul setelah dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), perdarahan agak besar di kulit (echimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan yang masif yang dapat berakhir dengan kematian. Berkaitan dengan tanda perdarahan ini, perlu dikemukakan bahwa pada anak-anak tertentu diketahui oleh orang tuanya bahwa apabila anaknya menderita panas selalu disertai dengan perdarahan hidung (epistaksis). Dalam dunia kedokteran hal tersebut diatas dikenal sebagai habitual epistaksis, sebagai akibat kelainan yang bersifat sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Pada keadaan lain ada penderita anak yang apabila mengalami sakit panas kemudian minum obat-obat panas tertentu akan disusul dengan terjadinya perdarahan hidung. Untuk penderita model begini ini obat-obat panas jenis tertentu tersebut sebaiknya dihindari.

Demam berdarah dengue
Secara umum 4 gejala yang terjadi pada demam dengue sebagai manifestasi gejala klinis dari bentuk reaksi 1 dan 2 tubuh manusia atas keberadaan virus dengue juga didapatkan pada demam berdarah dengue. Yang membedakan demam berdarah dengue dengan demam dengue adalah adanya manifestasi gejala klinis sebagai akibat adanya bentuk reaksi 3 tubuh manusia terhadap virus dengue, yaitu berupa keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah keluar dan masuk kedalam rongga perut dan rongga selaput paru. Fenomena ini apabila tidak segera ditanggulangi dapat mempengaruhi manifestasi gejala perdarahan menjadi sangat masif. Yang dalam praktek kedokteran sering kali membuat seorang dokter terpaksa memberikan tranfusi darah dalam jumlah yang tidak terbayangkan. Yang penting untuk ibu-ibu/awam adalah dapat mengetahui/mendeteksi kapan seorang penderita demam berdarah dengue mulai mengalami keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah. Keluarnya plasma darah ini apabila ada biasanya terjadi pada hari sakit ke-3 sampai dengan ke-6. Biasanya didahului oleh penurunan panas badan penderita, yang sering kali terjadi secara memdadak (lysis) dan diikuti oleh keadaan anak yang tampak loyo, dan pada perabaan akan didapatkan ujung-ujung tangan/kaki dingin serta nadi yang kecil dan cepat. Pengalaman dalam praktek dokter mengajarkan bahwa banyak ibu-ibu yang pada saat demikian ini, dimana suhu tubuh putranya dirasakan normal mengira kalau putranya sembuh dari sakit. Dengan akibat si ibu tidak segera membawa putranya ke fasilitas kesehatan terdekat, dan baru terkejut beberapa waktu kemudian apabila menyadari bahwa putranya semakin lemah dan loyo. Pada keadaan ini penderita sudah dalam keadaan terlambat/kurang optimal untuk diselamatkan dari penyakitnya.


Hal-hal yang patut diketahui, diwaspadai dalam rangka mengantisipasi penderita demam berdarah dengue

Pembahasan ini tidak bermaksud mendidik ibu-ibu menjadi seorang dokter, akan tetapi bertujuan untuk menjadikan ibu-ibu mengetahui kemudian mewaspadai hal-hal/gejala-gejala yang terjadi pada anak yang mungkin mengarah pada penyakit demam dengue/demam berdarah dengue. Apabila ibu-ibu mencurigai putra/putrinya menderita penyakit tersebut maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk mendapatkan klarifikasi tentang penyakit yang diderita oleh putranya tersebut. Untuk klarifikasi ini putra/putri ibu akan menjalani pemeriksaan seperti tourniguet test atau pemeriksaan darah.

Ingatlah penyakit demam dengue/demam berdarah dengue apabila putra/putri ibu menderita hal-hal seperti berikut :

1. Panas yang timbulnya mendadak, langsung tinggi dan disertai dengan tidak mau bermain.

2. Panas yang disertai flushing.
3. Panas yang disertai tanda-tanda perdarahan (kulit, hidung,gusi).
4. Panas yang berangsur dingin, tapi anak tampak loyo dan pada perabaan dirasakan ujung-ujung tangan/kaki dingin.

Kesimpulan dan saran
Apabila ibu-ibu mendapati putra/putrinya sakit panas, hal yang penting dilakukan adalah memberikan perhatian secara sungguh-sungguh, kemudian mengamati aspek yang berkaitan dengan panasnya maupun hal-hal lain yang menyertainya. Kalau ditemui hal-hal yang mengarah ke penyakit demam dengue/demam berdarah dengue maka segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk klarifikasi dan penanganannya. Jangan sampai terlambat.

Dr. Widodo Darmowandowo SpA(K), Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak , F.K.Unair/RSUD Dr.Soetomo

Sumber tulisan: www.pediatrik.com/ilmiah_populer/demam_berdarah.htm

Tidak ada komentar: