Senin, 01 Desember 2008

LIPID

Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)

Penggolongan lipid

  1. Lipid sederhana

    1. lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol

    2. lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar

  2. Lipid campuran, yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak

    1. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat

    2. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat

    3. lipoprotein, lipid yang mengandung protein

  3. Derivat lipid, yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.

Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah

    1. trigliserid

    2. fosfolipid

    3. kolesterol

    4. asam lemak bebas

Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair.

Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang.

Contoh:

CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH

CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH

CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH

Tristearin gliserol asam stearat

Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat

Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.

Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.

Contoh :

Nama asam

Jumlah

atom C


Formiat

Asetat

Propionat

Butirat

Valerat

Kaproat

Oktanoat

Dekanoat

Laurat

Miristat

Palmitat

Stearat

Arakhidat

Behenat

lignoserat


1

2

3

4

5

6

8

10

12

14

16

18

20

22

24


Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.

Contoh :

Jumlah atom C,jumlah dan posisi ikatan rangkap

Seri

Nama sistematik

Nama Lazim

Keterangan


16:1;9

18:1;9

18:2;9,12

18:3;6,9,12

18:3;9,12,15

20:4;5,8,11,14

20:5;5,8,11,14,17

22:1;13

24:1;15



ω7

ω9

ω9

ω9

ω6

ω6

ω3

ω6

ω3




Heksadekanoat

Oktadekanoat

Oktadekadienoat

Oktadekatrienoat

Oktadekatrienoat

Eikosatetraenoat

Eikosapentaenoat

Dokosenoat

Tetrakosanoat


Palmitoleat

Oleat

Linoleat

Linolenat (g)

Linolenat (a)

Arakhidonat

Timnodonat

Erusat






Asam essensial

Asam essensial

Asam essensial

Asam essensial





Reaksi-reaksi lemak

  1. Hidrolisis

    1. dengan air berlebihan

    2. denagn basa (penyabunan

    3. dengan enzim

  2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin

  3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak

Sebab :

      • auto oksidasi

oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton, dengan bau tengik

Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon

      • hidrolisis, menghasilkan asam lemak

      • bakteri, hidrolisis, dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton dengan bau tidak sedap.

Fungsi lemak :

  1. sebagai makanan

  2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh

  3. zat pelindung

  4. digunakan pada pembuatan sabun

  5. digunakan pada pembuatan gliserol

  6. cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang mengandung sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan air (water proof)

  7. dll

Pemeriksaan Lemak

  1. Tetapan fisika

  2. Tes kimia

    1. bilangan asam (ketengikan)

    2. bilangan penyabunan (BM minyak)

    3. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)

    4. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)

    5. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6)

    6. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)


Sabun dan detergen

Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam Na) dari asam-asam lemak. Sabun terutama mengandung C16 dan C18.

Contoh penyabunan :

kalor

Tristearin + 3 NaOH gliserol + Na stearat

kalor

Tripalmitat + 3 NaOH gliserol + Na palmitat


Lapisan air pada gliserol, dipisahkan, gliserol dimurnikan dengan penyulingan. Sabun dimurnikan dengan pendidihan dalam air bersih, untuk membuang NaOH yang berlebih, NaCl dan gliserol. Zat tambahan ditambahkan (pewarna, pewangi). Sabun padat dilelehkan dan dituang dalam cetakan. Kegunaan sabun adalah dapat mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan.

Sabun termasuk kelas umum dalam surfaktan , yaitu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan mengandung satu ujung hidrofob (satu rantai hidrokarbon atau lebih) dan satu ujung hidrofil.

Kekurangan sabun mengendap dalam air sadah (air yang mengandung Ca,Mg dan Fe)

Detergen adalah surfaktan anionik, garam dari sulfat atau sulfonat berantai panjang dari Na (RSO3Na dan ROSO3Na). Kelebihan detergen adalah tidak mengendap dalam air sadah. Kekurangan detergen adalah rantai hidrokarbon tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga lolos dalam instalasi pengolahan limbah tanpa berubah, sehingga menyebabkan sungai berbusa-busa, atau bahakan air PAM juga berbusa.

Sekarang dikembangkan detergen yang biodegradabel (rantai hidrokarbon lurus), sehingga bisa didegradasi oleh mikroorganisme.

Contoh :

  1. Na dodesil sulfat

  2. Na p-dodesilbenzenasulfat

Fosfolipid

Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.

Contoh :

    1. Glisero fosfolipid : kalau alkoholnya gliserol

  1. asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol

  2. fosfatidil kolin (lesitin)

  3. fosfatidil etanolamin

  4. fosfatidil inositol

  5. fosfatidil serin

  6. lisofosfolipid

  7. plasmalogen

    1. Sfingofosfolipid : alkoholnya sfingosin

Termasuk di dalamnya sfingomielin


Glisero fosfolipid

1. Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol

Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan

2. Fosfatidilkolin (lesitin)

Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan kolin. Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik dan struktur misal dalam membran.

Dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan permukaan dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi prematur menyebabkan gangguan pernafasan.

3. Fosfatidiletanolamin (sefalin)

Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin oleh etanolamin.

4. Fosfatidilinositol

5. Fosfatidilserin

Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti etanolamin.

6. Lisofosfolipid

Adalah fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya lisolesitin.

7. Plasmalogen

Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot. Secara struktural plasmalogen menyamai fosfatidiletanolamin tetapi mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai pengganti ikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh

Sfingofosfolipid

1. Sfingomielin

Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid.

Terpen

Adalah suatu senyawa yang mempunyai rasio atom karbon dan hidrogen 5:8. Banyak dijumpai pada minyak atsiri, yaitu komponen tumbuhan yang mempunyai bau khas yang dapat dipisahkan dari komponen tumbuhan lain dengan penyulingan. Terpen tersusun dari senyawa yang mempunyai gabungan kepala – ke ekor dari satuan kerangka isoprena. Sehingga terpena juga disebut isoprenoid. Terpen dapat mengandung satu, dua atau lebih kerangka isopren. Struktur mirip terpen yang mengandung unsur lain disamping C dan H disebut terpenoid.

Klasifikasi terpen berdasarkan banyaknya pasangan satuan isopren yang dikandungnya.

Klas

Jumlah atom karbon

Jumlah satuan isopren

Monoterpen

Seskuiterpen

Diterpen

Triterpen

tetraterpen

10

15

20

30

40

2

3

4

6

8

Suatu terpen yang lebih tinggi, yaitu skualen dan lanosterol merupakan zat antara dalam biosintesis steroid.

Wortel mengandung tetraterpen yang berwarna jingga yang disebut karoten. Karoten dapat dipaksa pisah secara enzimatis menjadi dua vitamin A. Reaksi pemecahan karoten menjadi vitamin A lihat di buku.

Feromon

Feromon adalah bahan kimia yang dikeluarkan oleh serangga pada satu spesies sehingga menyebabkan suatu tanggapan dari serangga lain pada spesies yang sama. Ada beberapa macam feromon, diantaranya feromon tanda bahaya, feromon penunjuk adanya lokasi makanan, feromon seks oleh lebah betina, dsb.

Geraniol dan sitrat, suatu terpen, merupakan feromon rekrut untuk lebah madu, isoamil asetat (non terpen) merupakan feromon tanda bahaya.

CH2OH CHO

CH3COCH2CH2CH(CH3)2

Steroid

Steroid adalah suatu senyawa yang mempunyai cincin tetrasiklik, seperti gambar di bawah ini. Steroid terdapat pada hampir semua tipe kehidupan, dengan berbagai macam fungsi penting. Pada hewan steroid bertindak sebagai hormon.

Steroid dibiosintesis dari skualen yaitu suatu triterpen, yang diperoleh dari kondensasi dua molekul farnesol. Selanjutnya akan terbentuk lanosterol, suatu zat antara yang dapat diubah menjadi kolesterol dan steroid lain.

Steroid-steroid penting :

Kolesterol merupakan steroid penting, dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan.Batu kandung empedu dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa antara yang dibutuhkan pada biosintesis hormon steroid.

Kortison dan kortisol (hidrokortison), merupakan hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Keduanya digunakan secara meluas sebagai obat peradangan karena alergi atau encok. Aktifitas mirip steroid dijumpai pula pada steroid sintetik, misalnya prednison, juga digunakan pada encok.

Hormon seks, dihasilkan terutama dalam testes dan indung telur, produksinya diatur oleh hormon yang ada dalam otak (pituitary gland). Hormon jantan disebut androgen, hormon betina disebut estrogen, dan hormon kehamilan disebut progestin. Pada wanita hamil adanya hormon progesteron, akan menekan ovulasi dan menstruasi. Progestin sintetik biasa digunakan untuk menekan ovulasi sebagai metode pembatasan kehamilan.

Asam-asam empedu (bile acids), dijumpai dalam kelenjar empedu, diproduksi di hepar, dan disimpan dalam kandung empedu tersebut. Asam-asam empedu (misal aam kolat) disekresikan ke usus dalam kombinasinya dengan garam Na dari glisin atau taurin. Ikatan antara asam empedu dan aam amino berupa ikatan amida antara gugus karboksil asam empedu dan gugus amino dari asam amino. Dalam bentuk gabungan inilah, asam empedu-asam amino berperan menjaga agar lipid teremulsikan dalam usus, sehingga melancarkan pencernaan lipid.



Tidak ada komentar: